Pengertian Tunagrahita

Tunagrahita ialah istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang mempunyai kemampuan intelektual di bawah rata-rata. Istilah lain untuk tunagrahita ialah sebutan untuk anak denganhendaya atau penurunan kemampuan ayau berkurangnya kemampuan dalam segi kekuatan, nilai, kualitas, dan kuantitas.

Pengertian lain mengenai tunagrahita ialah cacat ganda. Seseorang yang mempunyai kelainan mental, atau tingkah laku akibat kecerdasan yang terganggu. Istilah cacat ganda yang digunakan karena adanya cacat mental yang dibarengi dengan cacat fisik. Misalnya cacat intelegensi yang mereka alami disertai dengan keterbelakangan penglihatan (cacat mata). Ada juga yang disertai dengan gangguan pendengaran.

Namun, tidak semua anak tunagrahita memiliki cacat fisik. Contohnya pada tunagrahita ringan. Masalah tunagrahita ringan lebih banyak pada kemampuan  daya tangkap yang kurang. Secara global pengertian tunagrahita ialah anak berkebutuhan khusus yang memiliki keterbelakangan dalam intelegensi, fisik, emosional, dan sosial yang membutuhkan perlakuan khusus supaya dapat berkembang pada kemampuan yang maksimal.

Definisi, Klasifikasi, Penyebab dan Cara Pencegahan Tunagrahita

  1. Berbagai istilah yang dikemukakan mengenai tunagrahita, selalu menunjuk pada keterhambatan fungsi kecerdasan secara umum berada di bawah usia kronologisnya secara meyakinkan sehingga membutuhkan layanan pendidikan khusus.
  2. Seseorang dikatakan tunagrahita apabila memiliki tiga hal berikut, yaitu: keterhambatan fungsi kecerdasan secara umum di bawah rata-rata, disertai ketidakmampuan dalam perilaku adaptif, dan terjadi selama periode perkembangan (sampai usia 18 tahun).
  3. Ketunagrahitaan dapat disebabkan oleh faktor keturunan dan bukan keturunan. Faktor keturunan kerusakannya pada sel keturunan seperti kerusakan kromosom, gen, dan salah satu atau kedua orangtua menderita kelainan atau hanya sebagai pembawa sifat. Faktor di luar sel keturunan, di antaranya karena faktor kekurangan gizi, kecelakaan (trauma kepala) , dan gangguan metabolisme.
  4. Alternatif pencegahan yang dapat dilakukan diantaranya: mengadakan penyuluhan genetik, pemeriksaan kesehatan terutama pada saat ibu hamil, sanitasi lingkungan, imunisasi, intervensi dini, dan sebagainya.
  5. Untuk memudahkan dalam memberikan layanan pendidikan, anak tunagrahita diklasifikasi-kan: tunagrahita ringan (mild mental retardation), tunagrahita sedang (moderate mental retardation), tunagrahita berat (severe mental retardation), dan tunagrahita sangat berat (profound mental retardation).

Kegiatan Belajar 2
Karakteristik Anak Tunagrahita

  1. Secara umum karakteristik anak tunagrahita ditinjau dari segi akademik, sosial/emosional, fisik/kesehatan. Di samping perlu pula ditinjau berat dan ringannya ketunagrahitaan, sehingga perlu dibahas karakterirtik tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, dan tunagrahita berat dan sangat berat.
  2. Pemahaman karakteristik sangat penting karena dapat menentukan layanan pendidikan bagi tiap jenis anak tunagrahita. Misalnya materi pelajaran bagi anak tunagrahita ringan lebih tinggi jika dibandingkan dengan materi pelajaran bagi anak tunagrahita sedang, berat, dan sangat berat.

Ciri-ciri /karakteristik yang dapat dijadikan patokan dalam mendeteksi ketunagrahitaan terutama pada masa sekolah penting dikenal oleh guru karena kebanyakan dari mereka langsung masuk ke sekolah biasa. Biasanya anak yang ke sekolah umum tergolong tunagrahita ringan karena tidak memperlihatkan ciri-ciri khusus dalam segi fisik. Ciri ketunagrahitaan barulah diketahui pada saat ia duduk di kelas IV SD karena di kelas sebelumnya ia dapat mengikuti pelajaran seperti anak normal dalam menyanyi, bermain dan kerja.

Leave a comment